ABSTRAK
Abdillah, M. Rifa’i. 2013. Upaya Meningkatkan Kompetensi Menulis Pantun Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013
Kata Kunci: menulis pantun, pendekatan kontekstual
Pembelajaran bahasa Indonesia mengupayakan
peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis serta
menghargai karya cipta bangsa sendiri. Komptensi menulis pantun adalah salah
satu kompetensi dasar yang harus dikuasai dan dimiliki siswa SD kelas IV.
Pembelajaran membuat pantun yang merupakan bagian dari pengajaran sastra, dalam
pelaksanaan masih jauh dari harapan sehingga kompetensi membuat pantun siswa
kelas IV B di UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan masih sangat rendah.
Hal itu terbukti hanya 21,43 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa rendah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi dengan teknik pembelajaran yang menarik. Salah satu teknik pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Yang menjadi fokus kajian penelitian ini adalah peningkatan kompetensi siswa membuat pantun dengan pendekatan kontekstual.
Hal itu terbukti hanya 21,43 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa rendah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi dengan teknik pembelajaran yang menarik. Salah satu teknik pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Yang menjadi fokus kajian penelitian ini adalah peningkatan kompetensi siswa membuat pantun dengan pendekatan kontekstual.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi membuat pantun setelah diterapkan pendekatan kontekstual.
Pembelajaran membuat pantun dengan pendekatan kontekstual adalah suatu konsep
belajar dengan menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan keluarga dan
masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses
penelitian tindakan kelas meliputi siklus I sebagai tes awal, siklus II, dan
siklus III. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di dalam dan di luar kelas.
Pembelajaran siklus I dilakukan di dalam kelas dengan teknik pengajaran
konvensional. Siklus II pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan
penerapan pendekatan kontekstual, siswa memanfaatkan nama benda dan peristiwa
di dalam kelas untuk membuat sampiran dan isi pantun. Siklus III pembelajaran
dilaksanakan di luar kelas, siswa memanfaatkan nama benda dan peristiwa di
lingkungan sekolah untuk membuat sampiran dan isi pantun.
Dengan memanfaatkan nama benda dan peristiwa di
lingkungan terdekat siswa, ternyata siswa lebih mudah membuat sampiran maupun
isi pantun. Data yang diperoleh diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan kompetensi membuat pantun. Rata-rata
nilai dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yang signifikan, siklus I
sebagai tes awal 47,50 (21,43 %), siklus II 64,29 (53,57 %), siklus III 83,93 (92,86 %). Hasil observasi terhadap sikap siswa juga menunjukkan adanya
peningkatan menjadi lebih baik. Siswa lebih antusias menerima pelajaran dan
pembelajaran menjadi menyenangkan.
Bagi yang berminat dengan Filenya, Monggo Dipites Nggih...
Bagi yang berminat dengan Filenya, Monggo Dipites Nggih...
No comments:
Post a Comment